Hari,demi hari terus berjalan,begitu pula dengan Matahari,masih setia memancarkan sinarnya untuk menyinari alam semesta ini beserta iainya.Malam hari pun,bulan dan bintang masih setia menghiasi langit yang nampak begitu gelap,menghiasi langit dengan gemerlsap cahayanya,sehingga menjadi seperti festifal langit yang terlihat begitu meriah.
Suatu hari,seorang gadis berusia 13 tahun merasa sedih,karena hari yang sangat dibencinya akhirnya datang juga.Anak itu adalah AKU.Waktu itu aku tak ingin berpisah dengan keluargaku yang saaaaaannnngaaaaaaatttt aku cintai.Tetapi,ap boleh buat????? aku harus berjuang untuk meraih cita-cita yang selama ini aku idam-idamkan.Aku harus merelakan keluarga-keluargaku.Berpisah denagn mereka adalah hal yang paling aku benci.Tetapi,karena iutlah aku mulai bisa belajar hidup mandiri,dan dari situ pulalah aku bisa mengoreksi kesalahan-kesalahanku,yang tak terasa sudah banyak sekali aku lakukan.
Selain itu,aku juga bisa nerasakan betapa sengsaranya orang tuaku membanting tulang tak kenal lelah.Biasa diibaratkan "punggungnya saja sampai kena dibuat bercermin'.Setiap hari mereka berabngkat sanagt pagi dan pulang begitu sore,mereka bekerja tak kenal waktu.Itu semua dilakukan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.Begitu sengsaranya mereka.
Pada hari itu,hari Rabu,8 Agustus 2009,sekitar pukul 8,aku diantarkan keluargaku untuk pergi ke tempat dimana aku akan merubah sikapku yang dulu.
"PESANTREN",itulah tempat dimana aku dititipkan dan akn digembleng dengan berbagai macam sajiana ilmu-ilmu agama yang kelak akan menuntunmu kejalan yang akan membawaku menuju kenikmatan di akhirat kelak.Di Pesantren ini juga,aku bisa mewujudkan cita-citaku,yaitu menjadi seorang sosok yang aku anggap sangat mulia,yaitu,jadi Ustadzah yang sukses (handal).
Setelah lam aku dan keluargaku disana,sampailah saatnya aku berpisah dengan keluargaku.ku tak sanggup lagi membendung air mataku,akhirnya sedikit demi sedikit air mataku melelehmembasahi pipiku. Begtu pula dengan ibu dan nenekku,mereka juga mencucurkan air matanya sampai membasahi pipinya.
Setelah iut,mereka pulang dan meninggalkan aku dipesantern ini.Sedih rasanya hatiku,ingin aku mengejarmereka dan ingin pulang bersamanya.Tetapi apalah daya,aku hanya bisa menangis,menangis dan menangis. Tetapi lama-kelamaan aku berfikir,"kenapa nangis,kan aku ingin jadi ustadzah yang handal,masa' ustadzah cengeng".
Dari situlah aku belajar gak cengeng.Hari ku pun terasa menjadi senang dan tidak cengeng lagi.Aku pun berusaha mengasah otakku,aku berusaha serajin-rajinnya agr orang tuaku bangga.Aku ingin megejar cita-citaku.Hari demi haripun aku mulai berkembang,aku sudah biasa mengerti apa yang ustad dan ustadzah ajarkan kepadaku.Aku senag sekali.
Mungkin cita-citakuitu sederhana,tetapi lebih baik ilmu itu diamalkan walaupun cuma satu kata saja,dan aku ingin mengamalkannya kepada orang yang membutuhkan bantuanku dan juga kepada murid-muridku kela nanti.
Aku berharap Ciya-citaku akan tercapai.
AMIEN.......